assalamualaikumwr.wb, artikel kali ini membahas tantang ayat - ayat al-qur'an dan hadis tentang ilmu pengetahuan, mencari ilmu hukumnya wajib, dan sebagaimana jika kita berilmu maka di dunia kita berkehidupan dengan baik. karena ilmu lah yang bisa mengontrol diri kita terhadap aktivitas di dunia. jadi apa sih ayat-ayat dan hadis nya, mari simak Ilmu pengetahuan dan teknologi iptek adalah dua hal yang sangat penting dalam kehidupan modern saat ini. Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang dan menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal ini juga berlaku dalam agama Islam, di mana pengembangan iptek sangat dianjurkan dan dianggap sebagai sesuatu yang artikel ini, kami akan membahas tentang ayat dan hadits yang berkaitan dengan iptek dalam agama Islam. Kami akan membahas tentang pentingnya pengembangan iptek, serta pandangan agama Islam mengenai iptek dan penggunaannya. Mari kita mulai dengan membahas tentang ayat-ayat yang berkaitan dengan iptek dalam agama adalah beberapa ayat yang berkaitan dengan iptek dalam agama IslamAyatArtinya“Dan katakanlah Ya Tuhanku, tambahlah kepadaku ilmu pengetahuan” QS Thaha 114Doa Nabi Musa AS agar diberikan tambahan ilmu pengetahuan oleh Allah SWT.“Dan Allah mengajarkan kepada Adam seluruh nama benda-benda, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat lalu Dia berfirman Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda tersebut jika kamu memang benar-benar benar tentang pengetahuan”. QS Al-Baqarah 31Menunjukkan bahwa Allah SWT mengajarkan kepada manusia ilmu pengetahuan dan menuntut manusia untuk belajar.“Dan Allah menurunkan kepada binatang-binatang itu rumus-rumus kehidupan, dari padanya mereka memperoleh rezeki. Dan Allah telah menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati nurani. Hanya sedikit sekali kamu bersyukur”. QS Al-Nahl 78Menunjukkan bahwa Allah SWT telah memberikan kepada manusia ilmu pengetahuan melalui binatang-binatang dan memberikan kemampuan untuk hanya ayat-ayat tersebut, ada banyak ayat lainnya yang menunjukkan pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan dalam agama Islam. Selain ayat, hadits juga memiliki banyak pernyataan mengenai iptek. Mari kita bahas lebih tentang Iptek dalam Agama IslamBerikut adalah beberapa hadits yang berkaitan dengan iptek dalam agama Islam1. “Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim”. HR Al-TirmidziHadits di atas menunjukkan bahwa mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Ini termasuk dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seorang muslim harus selalu mencari ilmu dan belajar untuk mengembangkan “Allah tidak akan memberikan keberkahan kepada umat yang tidak menghargai para ulama”. HR Ibn MajahHadits di atas menunjukkan bahwa Allah tidak akan memberikan keberkahan kepada umat yang tidak menghargai para ulama. Para ulama adalah orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan membawa manfaat bagi umat Islam. Oleh karena itu, pengembangan iptek dan penghormatan terhadap para ulama sangat penting dalam agama “Allah mencintai hamba yang pandai dalam pekerjaannya”. HR Al-BukhariHadits di atas menunjukkan bahwa Allah mencintai hamba yang pandai dalam pekerjaannya. Ini berarti bahwa jika seseorang mengembangkan iptek dan bekerja dengan baik, Allah akan mencintainya. Ini juga menunjukkan bahwa pengembangan iptek adalah sesuatu yang positif dalam agama “Pesananku kepada kalian semua adalah agar kalian selalu mencari ilmu dan belajar sebanyak-banyaknya, karena ilmu pengetahuan itu adalah harta yang tidak akan pernah hilang”. HR Ibn MajahHadits di atas menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan adalah harta yang tidak akan pernah hilang. Oleh karena itu, muslim harus selalu berusaha untuk mencari ilmu dan mengembangkan “Keutamaan orang yang belajar ilmu pengetahuan adalah lebih besar dari pada orang yang berpuasa dan shalat malam”. HR Al-TirmidziHadits di atas menunjukkan bahwa keutamaan orang yang belajar ilmu pengetahuan lebih besar dari pada orang yang berpuasa dan shalat malam. Ini menunjukkan bahwa pengembangan iptek sangat penting dalam agama Islam dan dianggap sebagai sesuatu yang sangat Agama Islam tentang IptekSeperti yang telah dibahas sebelumnya, pengembangan iptek sangat dianjurkan dalam agama Islam. Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membawa manfaat bagi umat manusia dan membantu manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, ada juga pandangan yang berbeda-beda dalam agama Islam mengenai penggunaan orang beranggapan bahwa penggunaan iptek harus sesuai dengan nilai-nilai agama Islam dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Hal ini menunjukkan bahwa dalam agama Islam, pengembangan iptek harus dilakukan dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama dan tidak melanggar aturan itu, ada juga pandangan yang menganggap bahwa iptek dapat digunakan untuk melawan nilai-nilai agama Islam. Pandangan ini dianggap salah dalam agama Islam, karena menunjukkan bahwa iptek digunakan untuk tujuan yang bertentangan dengan ajaran karena itu, penting bagi umat Islam untuk mengembangkan iptek dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama Islam dan tidak melanggar aturan agama. Dengan cara ini, iptek dapat membawa manfaat bagi umat manusia dan membantu manusia dalam berbagai aspek agama Islam, pengembangan iptek sangat dianjurkan dan dianggap sebagai sesuatu yang penting. Ayat dan hadits dalam agama Islam menunjukkan pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan, serta bahwa mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Oleh karena itu, muslim harus selalu berusaha untuk mencari ilmu dan mengembangkan iptek harus dilakukan dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama Islam dan tidak melanggar aturan agama. Dengan cara ini, iptek dapat membawa manfaat bagi umat manusia dan membantu manusia dalam berbagai aspek sebagai umat Islam harus selalu berusaha untuk mengembangkan iptek dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama Islam dan tidak melanggar aturan agama. Dengan cara ini, iptek dapat membawa manfaat bagi umat manusia dan membantu manusia dalam berbagai aspek video of Ayat dan Hadits tentang Iptek Pentingnya Pengembangan Ilmu Pengetahuan di dalam Agama Islam DalamAl-qur'an dan Hadist sangat banyak ayat-ayat yang menerangkan hubungan tentang ajaran Islam dengan ilmu pengetahuan serta pemanfaatannya yang kita sebut Iptek. Hubungan tersebut dapat berbentuk semacam perintah yang mewajibkan, menyurum mempelajari, pernyataan-pernyataan, bahkan ada yang berbentuk sindiran.
Mencari ilmu adalah salah satu tujuan syariat Islam, untuk mewujudkan kebaikan umat manusia, membangun bumi ini, serta membantu beribadah kepada Allah SWT telah mewajibkan kita untuk menuntut ilmu. Dan Dia akan memberikan kemuliaan kepada para penuntut ilmu, sesuai firman-Nya,يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ …“… Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan.” Al-Mujadilah 11Ilmu pengetahuan itu ada dua macam, yaituIlmu yang terpuji al-uluumul-mahmuudah untuk mewujudkan kebaikan umat tercela al-uluumul-madzmuumah yang hanya menghasilkan keburukan, oleh karena itu dilarang oleh dimaksud ilmu terpuji tidak hanya ilmu-ilmu syariah saja, namun juga ilmu-ilmu modern yang menghasilkan kebaikan untuk umat mengajak seluruh manusia untuk meneliti dan berpikir tentang kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya, juga menggunakan akal untuk merumuskan dan menghasilkan dasar-dasar ilmu pengetahuan tentang semesta ini, menghasilkan kebaikan bagi manusia. Hal itu telah diterapkan pada masa awal kekhalifahan saat itu, ulama Islam menjadi pelopor dalam banyaknya bidang ilmu pengetahuan eksperimental dan sosial. Ulama Islam generasi pertama dapat menyebarkan ilmu pengetahuan dengan segenap cabangnya di seluruh penjuru menjadi tempat penyebaran terkenal bagi ilmu pengetahuan itu. Di antara ulama muslim generasi pertama adalahHasan bin Haitsam dalam bidang optik dan fisikaIbnu Sina dalam bidang kedokteranAr-Razi dalam bidang kealamanJabir bin Hayyan dalam bidang kimiaAl-Khawarizmi di bidang matematikaSelain yang telah disebutkan, masih banyak ulama lainnya yang juga berperan dalam penyebaran ilmu akal dan terus belajar serta seterusnya beribadah kepada Allah SWT dengan mata hati, cahaya dan pemahaman yang benar adalah salah satu tujuan syariat Islam. Allah SWT telah menyinggung hal itu dalam firman-Nyaهُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ مِنْهُ اٰيٰتٌ مُّحْكَمٰتٌ هُنَّ اُمُّ الْكِتٰبِ وَاُخَرُ مُتَشٰبِهٰتٌ ۗ فَاَمَّا الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُوْنَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاۤءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاۤءَ تَأْوِيْلِهٖۚ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيْلَهٗٓ اِلَّا اللّٰهُ ۘوَالرَّاسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ يَقُوْلُوْنَ اٰمَنَّا بِهٖۙ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَا ۚ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ“… Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata, Kami beriman kepada ayat-ayat yang Mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.’ Dan tidak dapat mengambil pelajaran daripadanya melainkan orang-orang yang berakal….” Ali Imran 7Kemudian, Rasulullah SAW bersabdaمَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ“Siapa yang dikehendaki baik oleh Allah swt. maka Dia akan membuatnya faqih dalam agama. Dan ilmu itu hanya dapat diraih dengan belajar.”HR BukhariIlmu pengetahuan, ulama, dan para penuntut ilmu mempunyai kedudukan yang mulia dalam Islam. Al-Qur’an telah menegaskan hal itu dalam banyak ayat-Nya. Kemudian datang sunnah Nabi Muhammad SAW menjelaskan secara terperinci kedudukan Islam juga mencakup hukum-hukum dan prinsip-prinsip yang mengatur sistem ilmu dan metodologi serta memberikan landasan bagi proses antara buah pengertian Islam terhadap ilmu pengetahuan, para ulama dan para penuntut ilmu adalah mendidik dan menyiapkan generasi ulama muslim yang menyebarkan seluruh ilmu di dunia dan turut andil dalam membangun peradaban dari itu, tentunya kita tak boleh jemu untuk mencari ilmu pengetahuan. Karena para pencari ilmu pengetahuan memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT sehingga mencapai derajat mujahid di jalan Allah SWT.
Demikianlahsahabat bacaan madani ulasan tentang hadits tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sumber buku Siswa Hadits Ilmu Hadits Kelas XII MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2016. Kunjungilah selalu bermanfaat. Aamiin. Al-Qur’an secara ilmu kebahasaan berakar dari kata qaraa yaqrau qur’anan yang bererti “bacan atau yang dibaca”. Secara general Al-Qur’an didefenisikan sebagai sebuah kitab yang berisi himpunan kalam Allah, suatu mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantaraan malikat Jbril, ditulis dalam mushaf yang kemurniannya senantiasa terpelihara, dan membacanya merupakan amal ibadah. Al- Qur’an adalah kitab induk, rujukan utama bagi segala rujukan, sumber dari segala sumber, basis bagi segala sains dan ilmu pengetuhan, sejauh mana keabsahan ilmu harus diukur standarnya adalah Al-Qur’an. Ia adalah buku induk ilmu pengethuan, di mana tidak ada satu perkara apapun yang terlewatkan, semuanya telah terkafer di dalamnya yang mengatur berbagai asfek kehidupan manusia, baik yang berhubungan dengan Allah Hablum minallah; sesama manusia Hablum minannas; alam, lingkungan, ilmu akidah, ilmu sosial, ilmu alam, ilmu emperis, ilmu agama, umum dan sebgaianya. Al-an’am 38. Lebih lanjut Achmad Baiquni mengatakan, “sebenarnya segala ilmu yang diperlukan manusia itu tersedia di dalam Al-Qur’an”. Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai sumber hukum dan pedoman hidup bagi pemeluk Islam dan bernilai ibadat yang membacanya. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu bukan sekadar pengetahuan knowledge, tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi. Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani material saja, atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari dan bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat. Manusia merupakan ciptaan yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaan Allah. Karena, manusia adalah makhluk yang diciptakan dengan disertakan alat untuk berfikir. Dengan akal dan fikirannya manusia dapat membangun peradaban dan menghadirkan ilmu pengetahuan. Sains dan ilmu pengetahuan adalah merupakan salah satu isi pokok kandungan kitab suci al-Qur’an. Bahkan kata ilm itu sendiri disebut dalam al-Qur’an sebanyak 105 kali, tetapi dengan kata jadiannya ia disebut lebih dari 744 kali. Sains merupakan salah satu kebutuhan agama Islam, betapa tidak setiap kali umat Islam ingin melakasanakan ibadah selalu memerlukan penentuan waktu dan tempat yang tepat, umpamanya melaksanakan shalat, menentukan awal bulan Ramadhan, pelaksanaan haji semuanya punya waktu-waktu tertentu dan untuk mentukan waktu yang tepat diperlukan ilmu astronomi. Maka dalam Islam pada abad pertengahan dikenal istilah “ sains mengenai waktu-waktu tertentu”. Banyak lagi ajaran agama yang pelaksanaannya sangat terkait erat dengan sains dan teknologi, seperti untuk menunaikan ibadah haji, bedakwah menyebarkan agama Islam diperlukan kendraan sebagai alat transportasi. Allah telah meletakkan garis-garis besar sains dan ilmu pengetahuan dalam al-Qur’an, manusia hanya tinggal menggali, mengembangkan konsep dan teori yang sudah ada, antara lain sebagaimana terdapat dalam Ar-Rahman 55/33. Teknologi adalah pengembangan dan penggunaan dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Akan tetapi, penemuan yang sangat lama seperti roda dapat disebut teknologi. Definisi lainnya digunakan dalam ekonomi adalah teknologi dilihat dari status pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan dan pengetahuan kita tentang apa yang bisa diproduksi. Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan teknologi pada saat pengetahuan teknik kita meningkat. Hai jama''ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus melintasi penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan Ar-Rahman 55/33. Ayat - Ayat Alqur'an tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Surat Ar-Rahman 33 يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا ۚ لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ Terjemahan ayat “Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus melintasi penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan. Ayat tersebut berisi anjuran bagi siapapun yang bekerja di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk berusaha mengembangkan kemampuan sejauh-jauhnya sampai-sampai menembus melintas penjuru langit dan bumi. Namun al-Qur’an memberi peringatan agar manusia bersifat realistik, sebab betapapun baiknya rencana, namun bila kelengkapannya tidak dipersiapkan maka kesia-siaan akan dihadapi. Kelengkapan itu adalah apa yang dimaksud dalam ayat itu dengan istilah sulthan, yang menurut salah satu pendapat berarti kekuasaan, kekuatan yakni ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa penguasaan dibidang ilmu dan teknologi jangan harapkan manusia memperoleh keinginannya untuk menjelajahi luar angkasa. Oleh karena itu, manusia ditantang dianjurkan untuk selalu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Tafsir Al- Mishbah oleh M. Quraish Shihab. Ayat diatas menegaskan bahwa mereka tidak dapat menghindar dari pertanggungjawaban serta akibat-akibatnya. Allah menentang mereka dengan menyatakan hai kelompok jin dan manusia yang durhaka, jika karena sanggup menembus keluar menuju penjuru-penjuru langit dan bumi guna menghindar dari pertanggungjawaban / siksa yang menimpakanmu itu, maka tembuslah keluar. Tetapi sekali-kali kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan, sedangkan kamu tidak memiliki kekuatan! Maka nikmat tuhan kamu berdua yang manakah yang kamu berdua ingkari? Peringatan diatas yang merupakan salah satu bentuk nikmat Allah SWT dan karena itu pertanyaan yang menggugah atau mengandung kecaman tersebut diulangi lagi. Surat Al-Mulk 19. أَوَلَمْ يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صَافَّاتٍ وَيَقْبِضْنَ ۚ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا الرَّحْمَٰنُ ۚ إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ بَصِيرٌ Terjemahan ayat “Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatup sayapnya diatas mereka? Tidak ada yang menahan di udara selain Yang Maha Pemurah Dia Maha Melihat Segala Sesuatu”. Ayat diatas menceritakan tentang bagaimana burung bisa terbang mengembangkan sayapnya. Itu karena burung dilengkapi dengan organ-organ tertentu, misalnya sayap, bulu-bulu yang dapat menahan angin dan badan yang lebih ringan dari pada tenaganya, tentu hal serupa juga tidak mustahil bagi manusia untuk bisa terbang, Bila dilengkapi dengan organ-organ yang mampu menerbangkannya. Hai ini pernah dicoba oleh manusia terdahulu ketika mereka mencoba terbang seperti burung. Mereka membuat sayap kemudian diikatkan pada kedua tangannya, lalu terbang dari atas, namun sayang mereka tidak bisa terbang ke atas karena tidak seimbang antara berat badannya dan kekuatan sayapnya. Tetapi berkat akal pikirannya manusia akhirnya mampu membuat pesawat udara dan alat-alat lain yang dapat menerbangkan dirinya bahkan benda-benda yang jauh lebih berat. Maha Besar Allah yang telah manusia dan dilengkapi dengan akal pikiran. Menurut Tafsir Ibnu Katsir oleh Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri. Ayat diatas menegaskan bahwa terbangnya burung dengan kekuasaan Allah, menunjukkan bahwa dia Maha Melihat setiap perkara yang kecil dan yang besar. Kemudian Allah berfirman “ dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka?” yakni, terkadang burung mengepakkan sayapnya di udara dan terkadang melipatnya dan mengembangkan-nya. “ tidak ada yang menahannya , “ yakni di udara, “ selain Yang Maha Pemurah”. karena rahmat dan kelembutannya, dia menundukkan udara untuk burung-burung agar dapat terbang menembusnya. Surat Al-Hadid 25. لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ ۖ وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ ۚ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ Terjemahan ayat “Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca keadilan supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, supaya mereka mempergunakan besi itu dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong agama Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. Penjelasan Dalam ayat tersebut, Allah menganugerahkan besi sebagai karunia yang tidak terhingga nilai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari- hari. kita bisa saksikan betapa besi banyak memberikan manfaat kepada manusia. Dengan besi, manusia bisa menciptakan berbagai macam keperluan rumah tangga, kendaraan laut, darat, udara dan sebagainya. Dengan besi pula manusia dapat membina kekuatan bangsa dan negaranya, karena dari besi dibuat segala alat perlengkapan pertahanan dan keamanan negeri, seperti senapan, kendaraan perang dan sebagainya. Karena besi, bangunan-bangunan pencakar langit didirikan. Tentu besi itu hanya salah satu contoh saja dari sekian banyak anugerah Allah yang telah diberikan kepada manusia untuk keperluan hidupnya, seperti emas, perak, tembaga, timah, baja dan lainnya. Kesemuanya itu tersedia di dalam perut bumi, tinggal bagaimana manusia bisa mengeksploitasi dengan tidak merusak lingkungan. Ar - Razi menguraikan dalam tafsirnya. Bahwa pada dua ayat pertama disuruh membaca di atas nama Tuhan yang telah mencipta, adalah mengandung qudrat, dan hikmat dan ilmu dan rahmat. Semuanya adalah sifat Tuhan. Dan pada ayat yang seterusnya seketika Tuhan menyatakan mencapai ilmu dengan qalam atau pena, adalah suatu isyarat bahwa ada juga di antara hukum itu yang tertulis, yang tidak dapat difahamkan kalau tidak didengarkan dengan seksama. Maka pada dua ayat pertama memperlihatkan rahasia Rububiyah, rahasia Ketuhanan. Dan di tiga ayat sesudahnya mengandung rahasia Nubuwwat, Kenabian. Dan siapa Tuhan itu tidaklah akan dikenal kalau bukan dengan perantaraan Nubuwwat, dan nubuwwat itu sendiri pun tidaklah akan ada, kalau tidak dengan kehendak Tuhan. Yunus 101 Ayat ke 101 انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا تُغْنِي الْآَيَاتُ وَالنُّذُرُ عَنْ قَوْمٍ لَا يُؤْمِنُونَ Artinya Katakanlah "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman". 10 101 Menurut Tafsir Ibnu Katsir oleh Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri Ayat diatas menegaskan bahwa para nabi diutus dengan membawa mukjizat, keadilan dan kebenaran. Allah berfirman “ sesungguhnya kami telah mengutus rasul-rasul kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata” yaitu dengan membawa mukjizat, argumentasi-argumentasi yang akurat dan bukti-bukt nyata. “ dan telah kami turunkan bersama mereka al-kitab, yaitu dalil naqli yang benar. “ dan neraca “ yang dimaksud adalah keadilan sebagaimana yang ditafsir oleh Mujahid, Qatadah dan lainnya. Kitab dan neraca keadilan itulah yang merupakan sumber kebenaran yang diakui oleh akal sehat lagi lurus. Dan lawannya adalah berbagai pendapat serta pandangan yang tidak benar. إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ “ Terjemahan ayat " Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati kering-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh terdapat tanda-tanda keesaan dan kebesaran Allah bagi kaum yang memikirkan.” Dialah yang menciptakan langit dan bumi untuk keperluan manusia, maka seharusnyalah manusia memperhatikan dan merenungkan rahmat Allah Yang Maha Suci itu karena dengan memperhatikan isi semuanya akan bertambah yakinlah dia pada keesaan dan kekuasaan-Nya, akan bertambah luas pulalah ilmu pengetahuannya mengenai alam ciptaan-Nya dan dapat pula dimanfaatkannya ilmu pengetahuan itu sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah Yang Maha Mengetahui. Hendaklah selalu diperhatikan dan diselidiki apa yang tersebut dalam ayat ini, yaitu Bumi yang didiami manusia ini dan apa yang tersimpan di dalamnya berupa perbendaharaan dan kekayaan yang tidak akan habis-habisnya baik di darat maupun di laut Langit dengan planet dan bintang-bintangnya yang semua berjalan dan bergerak menurut tata tertib dan aturan Ilahi. Tidak ada yang menyimpang dari aturan-aturan itu, karena apabila terjadi penyimpangan akan terjadilah tabrakan antara yang satu dengan yang lain dan akan binasalah alam ini seluruhnya. Hal ini tidak akan terjadi kecuali bila penciptanya sendiri yaitu Allah Yang Maha Kuasa telah menghendaki yang demikian itu. Hadis tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Hadits - hadits Nabi juga sangat banyak yang mendorong dan menekankan, bahkan mewajibkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu Alavi, 2003. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW “Menuntut ilmu itu suatu kewajiban kepada setiap muslim.” HR. Ibnu Majah Hadits di atas memberikan dorongan yang sangat kuat bagi kaum muslimin untuk belajar mencari ilmu sebanyak-banyaknya, baik ilmu-ilmu agama maupun ilmu-ilmu umum, karena suatu perintah kewajiban tentunya harus dilaksanakan, dan berdosa hukumnya jika tidak dikerjakan. Lebih Bintang – bintang di langit Nabi bersabda تُوْعَدُوْنَ مَا السَّمَاءَ أَتَى النُّجُوْمُ ذَهَبَتِ فَأِذَا لِلسَّمَاءِ أَمَنَةٌ النُّجُوْمُ يُوْعَدُوْنَ مَا أَصْحَابِى أَتَى ذَهَبْتُ فَأِذَا أَصْحَابِى أَمَنَةٌ أَنَاوَ أَتَى أَصْحَابِى ذَهَبَ فَأِذَا لِأُمَّتِى أَمَنَةٌ وَأَصْحَابِى يُوْعَدُوْنَ مَا أُمَّتِى “ Bintang-bintang adalah pengaman bagi langit, jika bintang mati, maka datanglah pada langit sesuatu yang mengancamnya. Dan aku adalah pengaman bagi sahabatku, jika aku mati, maka datanglah kepada para sahabat sesuatu yang mengancam mereka. Sahabatku adalah pengaman umatku, jika mereka mati, maka datanglah kepada umatku sesuatu yang mengancam mereka.” HR. Imam Muslim. Dalam hadits ini hanya mambahas satu larik saja , yaitu sabda Nabi “bintang-bintang adalah pengaman langit. Jika bintang mati, maka datanglah pada langit sesuatu yang mengancamnya.” Maksud dari kematian bintang adalah meredup dan memudarnya sinar bintang. Sedang maksud dari “sesuatu yang mengancam langit” adalah tersingkap, terpecah, terbuka, dan perubahan langit menjadi sesuatu yang tidak terurus, ditelantarkan, dan dipenuhi asap dan kabut. Pembelahan Bulan. Nabi Bersabda اِنْشِقَاقُ الْقَمَرِ كَرَمَةً لِرَسُوْلِ اللهِ Terjemahan “ Terbelahnya bulan merupakan karamah Rasulullah “. HR. Imam Al-Bukhori . Penjelasan Hadits ini diriwayatkan oleh oleh Imam Al Bukhori dalam Shahihnya kitab Al-Maghazy. Maksud dari hadits ini adalah terbelahnya bulan ini adalah peristiwa . ini merupakan representasi dari salah satu kemukjizatan indrawi yang muncul sebagai penguat bagi Rasulullah dalam menghadapi kaum kafir dan musyrik Mekah dan pengingkaran mereka atas kenabian Nabi SAW. Mukjizat adalah peristiwa adikodrati yang keluar dari ketentuan Sunnatullah. Oleh karena itu, aturan-aturan duniawi tidak mungkin bisa memahami terjadinya mukjizat. Seandainya mukjizat pembelahan bulan menjadi dua ini tidak disebutkan dalam Al-Qur’an dan sejarah Rasulullah, tentu kaum muslimin sekarang tidak akan mengimaninya. Jadi, fungsi hadits di atas adalah untuk menguatkan bahwa Rasulullah benar-benar mempunyai mukjizat yaitu salah satunya membelah bulan jadi dua. Siklus Hujan. مَا مِنْ عَامٍ بِأَقَلَّ مَطَرًا مِنْ عَامٍ Terjemahan “Tidak ada tahun yang lebih sedikit curah hujannya daripada tahun yang lain” Penjelasan Al – Baihaqi meriwayatkan hadis ini dalam As-Sunan Al-kubra dari Ibnu Mas’ud Ra, dari Rasulullah dengan teks hadis “tidak ada tahun yang lebih sedikit curah hujannya daripada tahun yang lain”. Kendati nash hadis berhenti mauquf pada Ibnu Mas’ud, sehingga mendorong beberapa pengkaji hadis untuk melemahkan statusnya dhaif karena tidak dapat memahami petunjuk ilmiahnya, namun hadis ini tetap mempresentasikan sebuah gebrakan ilmiah yang mendahului khazanah sains modern sejak tahun 1400 tahun silam. Di samping itu, hadis ini merupakan salah satu representasi kemukjizatan sains dalam hadits-hadits Nabi SAW. Sehingga meski berstatus dho’if, hadis itu pun tetap kuat dan diperhitungkan. Dari Abud Darda` radhiyallahu anhu berkata Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda مِنْ طَرِيْقًا بِهِ لهُ اسَلَكَ عِلْمًا، فِيْهِ يَطْلُبُ يْقًا طَرِسَلَكَ مَنْ الْعِلْمِ، لِطَالِبِ أَجْنِحَتَهَا لَتَضَعُ الْمَلاَئِكَةَ وَإِنَّ الْجَنَّةِ، طُرُقِ الأَرْضِ، فِي وَمَنْ السَّمَوَاتِ فِي مَنْ لَهُ لَيَسْتَغْفِرُ الْعَالِمَ وَإِنَّ الْعَابِدِ عَلَى الْعَالِمِ فَضْلَ وَإِنَّ الْمَاءِ، فِ جَوْفِي وَالْحِيْتَانُ الْعُلَمَاءَ وَإِنَّ الْكَوَاكِبِ، سَائِرِ عَلَىلْبَدْرِ لَيْلَةَ الْقَمَرِ كَفَضْلِ دِرْهَمًا، وَلاَ دِيْنَارًا يُوَرِّثُوْا لَمْ الأَنْبِيَاءَ وَإِنَّ الأَنْبِيَاءِ، وَرَثَةُ وَافِرٍ بِحَظٍّ أَخَذَ أَخَذَهُ فَمَنْ الْعِلْمَ، وَرَّثُوا إِنَّمَا Terjemahan “Barangsiapa menempuh suatu jalan yang padanya dia mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan dia menempuh jalan dari jalan-jalan menuju jannah, dan sesungguhnya para malaikat benar-benar akan meletakkan sayap-sayapnya untuk penuntut ilmu, dan sesungguhnya seorang penuntut ilmu akan dimintakan ampun untuknya oleh makhluk-makhluk Allah yang di langit dan yang di bumi, sampai ikan yang ada di tengah lautan pun memintakan ampun untuknya. Dan sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu atas seorang yang ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan pada malam purnama atas seluruh bintang, dan sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi, dan para Nabi tidaklah mewariskan dinar ataupun dirham, akan tetapi mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang mengambilnya maka sungguh dia telah mengambil bagian yang sangat banyak.” HR. Abu Dawud At-Tirmidziy dan isnadnya hasan, lihat Jaami’ul Ushuul 8/6. Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda إنَّ مَثَلَ مَا بَعَثَنِي اللهُ بِهِ مِنْ الْهُدَى , وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَصَابَ أَرْضًا فَكَانَتْ مِنْهَا طَائِفَةٌ طَيِّبَةٌ قَبِلَتْ الْمَاءَ , فَأَنْبَتَتْ الْكَلَاَ , وَالْعُشْبَ الْكَثِيرَ , وَكَانَ مِنْهَا أَجَادِبُ أَمْسَكَتْ الْمَاءَ , فَنَفَعَ اللهُ بِهَا النَّاسَ فَشَرِبُوا مِنْهَا , وَسَقَوْا , وَزَرَعُوا , وَأَصَابَ طَائِفَةً مِنْهَا أُخْرَى إنَّمَا هِيَ قِيعَانٌ لَا تُمْسِكُ الْمَاءَ , وَلَا تُنْبِتُ كَلَأً , فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقُهَ فِي دِينِ اللهِ , وَنَفَعَهُ بِمَا بَعَثَنِي اللهُ بِهِ , فَعَلِمَ , وَعَلَّمَ , وَمَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا , وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى اللهِ الَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ رواه البخاري ومسلم Artinya “Perumpamaan apa yang dituliskan oleh Allah kepadaku yakni petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan lebat yang mengenai tanah. Dari tanah itu ada yang gemburyang dapat menerima air lalutumbuhlah padang rumput yang banyak. Dari panya ada yang keras dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput. Demikian itu perumpamaan orang yang tidak menolak kepadanya, dan mengajar, dan perumpamaan orang yang pandai agama Allah dan apa yang dituliskan kepadaku bermanfaat baginya, ia pandai dan mengajar, dan perumpamaan orang yang tidak menolak kepadanya, dan ia tidak mau menerima petunjuk Allah, yang mana saya di utus dengannya”. HR. Bukhari dan Muslim. Hadits - Hadits yang Menjelaskan Pentingnya Ilmu. Hadits-hadits yang menjelaskan pentingnya ilmu sangat banyak, dan tidak mungkin disebutkan semuanya dalam makalah ini. Para ulama ahli hadits pada umumnya menuliskan bab tersendiri yang menjelaskan pentingnya ilmu. Mereka bahkan menulis sebuah kitab yang khusus menjelaskan betapa pentingnya ilmu bagi seluruh sendi kehidupan, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat. Sabda Rasulullah SAW اَلْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ رواه أبو داود والترمذي وابن ماجه وابن حبان Artinya “Orang-orang yang berilmu adalah ahli waris para nabi” HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban Tentu sudah diketahui, bahwa tidak ada kedudukan di atas kenabian dan tidak ada kemuliaan di atas kemulian mewarisi kedudukan kenabian tersebut. Rasulullah SAW bersabda يَسْتَغْفِرُ لِلْعَالِمِ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ رواه أبو داود والترمذي وابن ماجه وابن حبان Artinya “Segala apa yang ada di langit dan bumi memintakan ampun untuk orang yang berilmu”. HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban. Kedudukan apa yang melebihi kedudukan seseorang yang selalu dimintakan ampun oleh para malaikat langit dan bumi?. Rasulullah SAW bersabda أَفْضَلُ النَّاسِ الْمُؤْمِنُ الْعَالِمُ الَّذِيْ إِنِ احْتِيْجَ إِلَيْهِ نَفَعَ وَإِنِ اسْتُغْنِيَ عَنْهُ أَغْنَى نَفْسَهُ رواه البيهقي Artinya “Seutama-utama manusia ialah seorang mukmin yang berilmu. Jika ia dibutuhkan, maka ia menberi manfaat. Dan jika ia tidak dibutuhkan maka ia dapat memberi manfaat pada dirinya sendiri”.HR. Al-Baihaqi. Hadits ini menjelaskan bagaimana keutamaan ilmu bagi seseorang, dimana ia akan memberikan manfaat dan dibutuhkan oleh orang-orang disekitarnya. Bahkan jika seorang yang berilmu terangsingkan dari kehidupan sekitarnya, ilmu yang ia miliki akan memberikan manfaat kepada dirinya sendiri, dan menjadi penghibur dalam kesendiriannya. Tentang pentingnya ilmu Rasulullah SAW bersabda مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ رواه البخاري ومسلم Artinya “Barang siapa dikehendaki bagi oleh Allah, maka Allah memberi kepahaman untuknya tentang ilmu”, HR. Bukhari dan Muslim Hadits ini adalah hadits yang urgen, dimana seolah-olah Allah menggantungkan kebaikan seseorang terhadap kepahamannya terhadap agama, dalam arti kwalitas dan kwantitas ilmunya dalam masalah agama. Dari sini dapat diketahui bahwa ilmu adalah penting, karena ia menjadi penentu baik dan buruk seseorang. Dengan ilmu ia akan membedakan salah dan benar, baik dan buruk dan halal dan haram. Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda إنَّ مَثَلَ مَا بَعَثَنِي اللهُ بِهِ مِنْ الْهُدَى , وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَصَابَ أَرْضًا فَكَانَتْ مِنْهَا طَائِفَةٌ طَيِّبَةٌ قَبِلَتْ الْمَاءَ , فَأَنْبَتَتْ الْكَلَاَ , وَالْعُشْبَ الْكَثِيرَ , وَكَانَ مِنْهَا أَجَادِبُ أَمْسَكَتْ الْمَاءَ , فَنَفَعَ اللهُ بِهَا النَّاسَ فَشَرِبُوا مِنْهَا , وَسَقَوْا , وَزَرَعُوا , وَأَصَابَ طَائِفَةً مِنْهَا أُخْرَى إنَّمَا هِيَ قِيعَانٌ لَا تُمْسِكُ الْمَاءَ , وَلَا تُنْبِتُ كَلَأً , فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقُهَ فِي دِينِ اللهِ , وَنَفَعَهُ بِمَا بَعَثَنِي اللهُ بِهِ , فَعَلِمَ , وَعَلَّمَ , وَمَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا , وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى اللهِ الَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ رواه البخاري ومسلم Artinya “Perumpamaan apa yang dituliskan oleh Allah kepadaku yakni petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan lebat yang mengenai tanah. Dari tanah itu ada yang gemburyang dapat menerima air lalutumbuhlah padang rumput yang banyak. Dari panya ada yang keras dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput. Demikian itu perumpamaan orang yang tidak menolak kepadanya, dan mengajar, dan perumpamaan orang yang pandai agama Allah dan apa yang dituliskan kepadaku bermanfaat baginya, ia pandai dan mengajar, dan perumpamaan orang yang tidak menolak kepadanya, dan ia tidak mau menerima petunjuk Allah, yang mana saya di utus dengannya”. HR. Bukhari dan Muslim Dari Sahal bin Sa’ad RA, ia menceritakan sabda Rasulullah SAW kepada Ali bin Abi Thalib فَوَاَللهِ لَأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلًا , وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ رواه البخاري ومسلم Artinya “Demi Allah! Jika Allah memberi petunjuk kepada seseorang karenamu, maka itu lebih baik dari pada himar-himar ternak” HR. Bukhari Muslim Rasulullah SAW bersabda مَنْ دَعَا إلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ , لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا , وَمَنْ دَعَا إلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنْ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ رواه مسلم. Artinya “Barang siapa mengajak kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala-pahala orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun dari phala-pahala itu. Barang siapa mengajak kepada kesesatan, maka baginya dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun dari dosa-dosa itu” HR. Muslim Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda إذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلَّا مِنْ ثَلَاثٍ صَدَقَةٌ جَارِيَةٌ , أَوْ عِلْمٌ يُنْتَفَعُ بِهِ , أَوْ وَلَدٌ صَالِحٌ يَدْعُو لَهُ رواه مسلم Artinya “Jika anak Adam meninggal, maka terputuslah semua amalnya kecuali dari tiga perkara, shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mendoakannya” HR. Muslim Hadits-hadits tersebut menjelaskan keutamaan-keutamaan dan pentingnya ilmu bagi manusia. Dan masih banyak hadits-hadits lain. Pandangan Ulama Tentang Pentingnya Ilmu. Imam As-Syafi’i mengatakan مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ , وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ Artinya “Barang siapa menghendaki kebaikan dunia, maka hendaknya ia menggunakan ilmu, dan barang siapa menghendaki kebaikan akhirat, maka hendaknya menggunakan ilmu”. Menurut Al-Ghazali Ilmu, pengetatahuan itu indah, mulia dan utama. Tetapi, selama keutamaan itu sendiri masih belum dipaham, dan yang diharapkan dari keutamaan itu masih belum terwujud, maka tidak mungkin diketahui bahwa ilmu adalah utama. Keutamaan adalah kelebihan. Jika ada dua benda yang sama, sementara salah satunya mempunyai kelebihan, maka benda itu bisa disebut utama, kalau memang kelebihan yang dimaksud adalah kelebihan dalam sifat kesempurnaan. Sesuatu yang indah dan disenangi ada tiga macam, yaitu sesuatu yang disenangi karena ada faktor lain diluarnya, sesuatu yang disenangi karena nilai eksentriknya dan sesuatu yang dicari karena nilai eksentriknya juga karena ada faktor lain diluarnya. Uang adalah sesuatu yang disenangi. Tetapi ia disenangi bukan karena nilai eksentriknya tetapi karena ada faktor lain berupa dapat dibuatnya uang untuk mendapatkan yang lain. Kebahagiaan adalah sesuatu yang disenangi karena nilai eksentriknya, artinya ia disenangi karena kebahagian itu sendiri. Sedangkan sesuatu yang disenangi karena ada faktor lain dari luar dan juga karena nilai eksentriknya dapat dicontohkan seperti kesehatan badan. Kesehatan badan disamping bisa dibuat untuk memperoleh tujuan dan kebutuhan lain, ia juga disenangi karena didalamnya sendiri ada nikmat dan kenyamanan. Dari ketiga macam hal di atas, yang tentunya lebih utama adalah yang ketiga. Apabila memandang ilmu pengetahuan, maka ia termasuk yang ketiga. Ilmu itu sendiri adalah keindahan dan kelezatan, disamping ia dapat dijadikan perantara mendapatkan kebahagian, baik di dunia maupun akhirat. Dengan ilmu kedekatan kepada Allah dapat diraih, kelas lebih tinggi para malaikat dapat diperoleh dan status sosial yang tinggi di surga dapat dinikmati. Dengan ilmu kemulian dunia, pengaruh, pengikut, kemewahan, kekuasaan dan kehormatan dapat diperoleh. Bahkan binatang pun secara naluri akan tunduk kepada manusia karena ilmu yang dimilikinya. Inilah kesempurnaan ilmu secara mutlak. Ali bin Abi Thalib berkata kepada Kumail yang artinya “Wahai Kumail, ilmu itu lebih utama dari pada harta karena ilmu itu menjagamu, sedangkan kamu menjaga harta. Ilmu adalah hakim, sedang harta adalah yang dihakimi. Harta menjadi berkurang jika dibelanjakan, sedangkan ilu akan berkembang dengan diajarkan kepada orang lain”. Menurut Al-Mawardi, keutamaan dan pentingnya ilmu dapat diketahui oleh semua orang. Yang tidak dapat mengetahuinya hanya orang-orang bodoh. Perkataan ini adalah petunjuk bagi keutamaan ilmu yang lebih mengena, karena keutamaan ilmu hanya dapat diketahui oleh ilmu itu sendiri. Ketika seseorang tidak berilmu untuk mengetahui keutamaan ilmu, maka ia meremehkan ilmu, menganggap hina para pemilinya, dan menyangka bahwa hanyalah kekayaan dunia yang akan mengantarkannya kepada sebuah kebahagiaan. NabiMuhammad mewajibkan ummatnya untuk menuntut ilmu. "Menuntut ilmu wajib bagi muslimin dan muslimah" begitu sabdanya. "Tuntutlah ilmu dari sejak lahir hingga sampai ke liang lahat.". 12. Hadits-hadits seperti "Siapa yang meninggalkan kampung halamannya untuk mencari pengetahuan, ia berada di jalan Allah", "Tinta seorang ulama AbstrakSains ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang penting dalam agama Islam. Ilmu pengetahuan dapat membuahkan hasil yang baik untuk setiap insan. Oleh sebab itu penting bagi kita untuk mencari ilmu. Teknologi sebagai hasil daripada sains, memiliki peran penting dalam kehidupan. Sains dan teknologi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya memiliki hubungan yang sangat erat, dimana teknologi sebagai refleksi dari ilmu pengetahuan sains. Dalam penggunaanya, teknologi bisa saja membuahkan hasil positif dan negatif. Hal tersebut tergantung dari orang yang menggunakannya. Ketika digunakan dalam hal positif maka akan positif juga hasilnya. Sebaliknya, jika digunakan dalam hal negatif maka hasilnya menjadi artikel ini, pembuatan dilakukan dengan cara pengumpulan data. Karena materi sains dan teknologi dalam perspektif hadis tidaklah mudah. Adapun pembuatan artikel ini bertujuan untuk memberikan arahan terhadap penggunaan atau penerapan sains dan teknologi. Supaya kita tidak keliru dan tidak salah mempergunakan teknologi di zaman sekarang. To read the file of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. 10Hadits Menuntut Ilmu dalam Islam, Arab, Latin, dan Artinya 1. تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ ( رَواهُ الطَّبْرَانِيْ) Artinya: "Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu." (HR Thabrani). 2. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Teknologi dan hadits...Dalam hadits dikitab tauhid muhammad ibnu abdul wahhab at tamimi dikatakanTidak ada yang lebih zhalim dari orang yang menciptakan sesuatu meniru ciptaan-Ku. Coba mereka coba menciptakan biji-bijian atau sebiji dzarrah!" HR. Al-Bukhari 5609 dan Muslim 2111. Manusia menciptakan teknologi dibidang dunia itu bukan berarti meniru ciptaan Allah...tapi untuk kebutuhan hidup dan kemaslahatan dan manfaat dunia akhirat..... seandainya manusia meniru ciptaan Allah... pencipta sesunggunya dari manusia dan amal perbuatan mereka seperti menciptakan sesuatu penemuan... tetap Allah pencipta dan penemunya..... Seandainya manusia tidak meniru ciptaan Allah...tak ditemukan teknologi komputer...kecerdasan buatan..... lukisan lukisan gambar gambar.... robot robot.... kamera kamera....Kalo manusia gak memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi.... apa bedanya manusia dengan binatang?...... binatang pasrah terhadap Allah tak menciptakan inovasi teknologi... kecuali burung yang membuat sarang untuk bertelur dan mengerami anak anaknya.....Manusia diberi akal dan kecerdasan oleh Allah...jika manusia tak mencipta teknologi tak mau teknologi tak bisa teknologi dan anti teknologi.... nama Allah sang pemberi kecerdasan tak dimuliakan manusia dan manusia juga tak dimuliakan karena sama dengan binatang......Manusia muslim dan non muslim dimuliakan Allah yang maha pengasih dan penyayang....karena bisa bikin perahu pesawat mobil sepeda motor kereta api..robot komputer kamera...manusia itu dimuliakan dengan ada nya itu semua...Allah juga dimuliakan...karena menciptakan manusia yang cerdas.... Yang bisa meniru ciptaan Allah....Jangan anti teknologi dan perkembangan zaman..... Tapi magsud haditsDalam hadits dikatakan 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya Didalam Al-Quran terdapat beratus-ratus ayat yang menyebut tentang ilmu pengetahuan dan sains yang merupakan salah satu isi pokok kandungan kitab suci Al-Qur'an. Bahkan kata 'ilm dan turunannya disebut sebanyak 778 kali.
Teknologi apapun bentuknya adalah suatu hal yang sangat penting pada kehidupan hari ini. Tidak heran, sejak jauh-jauh hari Nabi Saw. sudah mengisyaratkan pentingnya mempelajari teknologi bagi seorang artikel ini, kami telah sedikit menghimpun beberapa hadits tentang teknologi yang mungkin dapat menjadi referensi Anda. Semoga bermanfaat ya!طَلَبُ اْلعِلْمْ فَرِثْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim.” HR Ibnu MajahHadits di atas ini, sepertinya sudah sangat familiar di tengah-tengah kaum muslim. Bahkan mungkin sejak kita kecil sudah mendengar hadits yang singkat tapi penuh makna ini dari guru-guru yang ada di Sekolah Dasar maupun ketika kajian TPA yang diadakan di masjid sekitar dasarnya, hadits ini tidak secara langsung menyebut kata teknologi. Melainkan hadits ini memang merupakan dalil kewajiban untuk mempelajari ilmu-ilmu agama seperti ilmu fiqih, bahasa Arab, Al Qur’an dan yang jika ditelusuri lebih lanjut lagi, sejatinya disini juga ada anjuran untuk mempelajari teknologi yang notabene merupakan ilmu yang sangat bermanfaat untuk urusan dunia. Hal ini karena sebagian ulama ada yang menafsirkan kata ilmu dengan setiap apa yang berguna bagi kehidupannya di dunia. Dan tentu teknologi merupakan bagian dari hal yang sangat berguna bukan?Bukankah dulu di masa Kekhalifahan Abbasiyah banyak sekali ilmuwan dan cendekiawan muslim yang menjadi pionir teknologi modern saat ini. Sebut saja Al Khawarizmi yang menemukan sistem Al Jabar, Ibnu Firnas penemu konsep pesawat terbang jauh sebelum Wright bersaudara, Ibnu Haytam sebagai Bapak Optik dunia, dan masih banyak yang Manusia Lebih Mengetahui Urusan DunianyaPerlu Anda ketahui, Rasulullah Saw. tidak lebih tahu tentang ilmu dunia dibandingkan para shahabatnya. Di antara buktinya adalah hadits dari Anas tentang mengawinkan بقَوْمٍ يُلَقِّحُونَ، فَقالَ لو لَمْ تَفْعَلُوا لَصَلُحَ قالَ فَخَرَجَ شِيصًا، فَمَرَّ بهِمْ فَقالَ ما لِنَخْلِكُمْ؟ قالوا قُلْتَ كَذَا وَكَذَا، قالَ أَنْتُمْ أَعْلَمُ بأَمْرِ ketika Nabi shallallahu alaihi wa sallam melewati sahabatnya yang sedang mengawinkan kurma. Beliau shallallahu alaihi wa sallam lalu bersabda, “Seandainya kalian tidak melakukan seperti itu pun, niscaya kurma itu tetaplah bagus.” Setelah beliau berkata seperti itu, mereka lalu tidak mengawinkan kurma lagi, namun kurmanya justru menjadi jelek. Ketika melihat hasilnya seperti itu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bertanya, “Kenapa kurma itu bisa jadi jelek seperti ini?” Kata mereka, “Wahai Rasulullah, Engkau telah berkata kepada kita begini dan begitu…” Kemudian beliau bersabda, “Kamu lebih mengetahui urusan duniamu.” HR MuslimBerdasarkan hadits ini, dengan jelas bahwasanya Nabi Saw. tidak lebih mengetahui tentang urusan dunia dibandingkan mereka yang memiliki keahlian pada suatu bidang. Karena pada hakikatnya Nabi pun hanyalah manusia biasa sebagaimana apa yang tertulis dalam Al Qur’ itu, frasa “Kamu lebih mengetahui urusan duniamu” juga mengandung makna bahwa manusia itu sangat membutuhkan berbagai perkara yang menunjang kehidupan mereka. Diantara perkara tersebut ialah teknologi. Seperti teknologi pangan, kesehatan, transportasi, dan yang Ilmu yang Tidak Terputusإِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh.” HR. MuslimHadis ini menyatakan bahwa ilmu yang kemudian diamalkan, maka pahalanya tidak akan pernah terputus. Sama halnya dengan penerapan ilmu dalam bentuk teknologi. Seperti misalnya membuat sebuah aplikasi yang di dalamnya mengandung unsur kebaikan, dan kebaikan-kebaikan yang dicantumkan dalam aplikasi tersebut terusdiamalkan oleh orang sudah pasti si pembuat aplikasi ini mendapatkan pahala sama seperti orang yang mengamalkan kebaikan tersebut. Tidak ada yang buruk selama kita tetap berada dalam jalur yang sesuai dengan tuntunan agama, meskipun ranahnya ialah Mengkaji Ilmu Teknologi untuk Sukses Duniaمَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ“Barang siapa menginginkan perkara yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya; dan barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula.” HR. Bukhari dan MuslimTidak diragukan lagi, untuk mencapai kesuksesan dunia, setiap orang tentu wajib memiliki ilmu yang dapat digunakannya sebagai wasilah kesuksesan tersebut. Tidak mungkin ada orang yang menjadi hebat, kaya, maupun terkenal di dunia tapi kosong dari suatu ilmu yang membawa kesuksesan di dunia adalah ilmu teknologi. Bukankah kita lihat saat ini bahwa mayoritas orang terkaya di muka bumi adalah mereka yang menguasai teknologi? Elon Musk dengan Space X dan teslanya, Bill Gates dengan Microsoftnya, Marck Zuckerberg dengan sudah selayaknya bagi seorang muslim untuk mempelajari ilmu teknologi secara Orang yang Paham Teknologi Menjadi Rujukanعَنْ سَعْدٍ، قَالَ مَرِضْتُ مَرَضًا أَتَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُنِي فَوَضَعَ يَدَهُ بَيْنَ ثَدْيَيَّ حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَهَا عَلَى فُؤَادِي فَقَالَ إِنَّكَ رَجُلٌ مَفْئُودٌ، ائْتِ الْحَارِثَ بْنَ كَلَدَةَ أَخَا ثَقِيفٍ فَإِنَّهُ رَجُلٌ يَتَطَبَّبُ فَلْيَأْخُذْ سَبْعَ تَمَرَاتٍ مِنْ عَجْوَةِ الْمَدِينَةِ فَلْيَجَأْهُنَّ بِنَوَاهُنَّ ثُمَّ لِيَلُدَّكَ بِهِنَّDari sahabat Sa’ad mengisahkan, “Pada suatu hari aku menderita sakit, kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjengukku, beliau meletakkan tangannya di tengah dadaku, sampai-sampai jantungku merasakan sejuknya tangan beliau. Kemudian beliau bersabda,“Sesungguhnya Engkau menderita penyakit jantung. Temuilah Al-Harits bin Kaladah dari Bani Tsaqif, karena sesungguhnya dia adalah seorang tabib dokter. Dan hendaknya dia Al-Harits bin Kaladah mengambil tujuh buah kurma ajwah, kemudian ditumbuk beserta biji-bijinya, kemudian meminumkanmu dengannya.” HR. Abu DaudMeskipun seorang nabi yang diberikan banyak keistimewaan oleh Allah, Nabi Saw. tidak dapat melakukan semua hal, termasuk dalam menyembuhkan manusia. Bahkan pada hadits ini beliau menyuruh sahabatnya yang sakit tersebut untuk berobat kepada yang lebih paham dalam ilmu teknologi kesehatan, yaitu secara tidak langsung hadits ini menunjukkan kemuliaan orang yang mengetahui teknologi. Hal ini karena mereka akan menjadi rujukan bagi siapapun yang butuh kepada teknologi yang dikuasainya. Wallaahu A’lamBaca jugaHadits Tentang Aqidah AhlakMembantu Anda menelusuri informasi seputar kehahalan produk yang beredar di tengah masyarakat. Saat ini sedang menimba ilmu sebagai mahasiswa Fakultas Ushuluddin di Universitas Al-Azhar, Mesir. Ikuti kami di Telegram!
Inilahkedudukan ilmu pengetahuan dalam Al Qur'an dan Hadits, yang menerangkan bahwa pendidikan itu sangatlah penting. Islam mengajak seluruh manusia untuk meneliti dan berpikir tentang kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya, juga menggunakan akal untuk merumuskan dan menghasilkan dasar-dasar ilmu pengetahuan tentang
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Mereka membantu kita untuk memahami dunia dan menciptakan alat yang mempermudah hidup kita sehari-hari. Namun, apakah ada hadits yang membahas tentang ilmu pengetahuan dan teknologi? Ilmu pengetahuan adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ada banyak hadits yang membahas tentang pentingnya ilmu pengetahuan dalam Islam. Salah satu hadits yang sangat terkenal adalah hadits yang mengatakan bahwa “mencari ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.” Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya ilmu pengetahuan dalam Islam. Allah SWT memberikan penekanan yang sangat besar pada pentingnya ilmu pengetahuan, dan mengajak umat manusia untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuannya. Ada juga hadits yang mengatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah cahaya. Hadits ini mengajarkan tentang pentingnya ilmu pengetahuan dalam membuka pikiran dan memperluas wawasan kita. Dengan ilmu pengetahuan, kita dapat memahami dunia dengan lebih baik, dan membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam kehidupan sehari-hari. Hadits-Hadits Tentang Teknologi Teknologi adalah alat yang dibuat oleh manusia untuk mempermudah hidup kita sehari-hari. Ada banyak hadits yang membahas tentang penggunaan teknologi dalam Islam. Salah satu hadits yang sangat terkenal adalah hadits yang mengatakan bahwa “segala sesuatu yang berguna adalah halal.” Hadits ini menunjukkan bahwa teknologi dapat digunakan dalam Islam selama itu berguna dan tidak melanggar hukum-hukum Islam. Sebagai contoh, penggunaan internet dan telepon seluler dapat membantu kita dalam berkomunikasi dengan orang lain, dan oleh karena itu diperbolehkan dalam Islam. Namun, ada juga hadits yang mengajarkan tentang bahaya dari teknologi yang tidak terkontrol. Hadits ini mengatakan bahwa “setiap hal yang berlebihan adalah buruk.” Dalam hal ini, hadits ini mengajarkan tentang bahaya dari penggunaan teknologi yang tidak terkontrol dan dapat merusak kesehatan dan kehidupan kita. Apa yang Dapat Kita Pelajari dari Hadits-Hadits Ini? Dari hadits-hadits tentang ilmu pengetahuan dan teknologi, kita dapat belajar banyak hal. Pertama, kita harus belajar dan terus meningkatkan pengetahuan kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kedua, kita harus menggunakan teknologi dengan bijaksana dan tidak terkontrol. Ketiga, kita harus selalu mengingat bahwa segala sesuatu yang berguna adalah halal. Sebagai umat Muslim, kita harus selalu berusaha untuk mengembangkan diri kita dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita harus belajar dan terus meningkatkan pengetahuan kita, serta menggunakan teknologi dengan bijaksana untuk mempermudah hidup kita sehari-hari. Terakhir, kita harus selalu mengingat bahwa segala sesuatu yang berguna adalah halal. Kita harus memilih teknologi yang berguna dan tidak melanggar hukum-hukum Islam, serta menggunakan teknologi dengan bijaksana agar tidak merusak kesehatan dan kehidupan kita. Navigasi pos Iman kepada kitab Allah SWT adalah salah satu rukun iman yang wajib dipercayai oleh setiap Muslim. Kitab Allah SWT sebagai… Halo semua, saya ingin berbicara tentang contoh karya ilmiah akuntansi manajemen. Sebagai seorang mahasiswa akuntansi, saya tahu betapa pentingnya menulis… upjNN.
  • icme6re2az.pages.dev/272
  • icme6re2az.pages.dev/56
  • icme6re2az.pages.dev/150
  • icme6re2az.pages.dev/63
  • icme6re2az.pages.dev/204
  • icme6re2az.pages.dev/271
  • icme6re2az.pages.dev/232
  • icme6re2az.pages.dev/198
  • icme6re2az.pages.dev/360
  • hadits tentang ilmu pengetahuan dan teknologi